Sabtu, 21 Januari 2012

Sedikit Cerita tentang Rafflesia arnoldii

Stamford Raffles
Salah satu jenis Rafflesia yaitu; R. arnoldii bila mekar dapat mencapai 110 cm , sehingga dr. Joseph Arnold, seorang dokter, pecinta alam, dan penjelajah di abad ke 19, sangat takjub saat pertama kali melihat bunga ini di pedalaman Manna, Bengkulu Selatan pada tahun 1818.  Suasana hati dr. J. Arnold dapat digambarkan dari petikan suratnya kepada seorang temannya: "…here I rejoice to tell you what I consider as the greatest prodigy of the vegetable world… to tell you the truth, had I should, I think i have been fearful of mentioning the dimensions of this flower, so much does it exceed every flower I have ever seen or heard of ….now for the dimensions which are the most astonishing part of the flower. It measures a full yard across…."(Mabberley 1985 dalam Beaman dkk 1988).   Sayang dr. J. Arnold, yang namanya diabadikan pada salah satu jenis Rafflesia, meninggal karena malaria selama ekspedisi di daerah tersebut.   Lokasi dimana dr J. Arnold pertama kali melihat Rafflesia tersebut bernama Pulo Lebar,  sebuah tempat yang dicapai oleh ekspedisi pada jaman itu dalam waktu 2 hari perjalanan menyusuri Sungai Manna.   Sekarang tempat ini, berupa desa dengan nama yang sama di kecamatan Pino Raya, sekitar 30 km dari Kota Manna, sedangkan sungai Manna sudah sejak lama tidak digunakan sebagai alur transportasi.
Proses penamaan pertama kali untuk jenis Rafflesia merupakan suatu cerita yang sangat menarik layaknya sinetron masa kini, proses yang melibatkan intrik, politik, dan ketamakan.  Tidak seperti yang diyakini secara umum, sebetulnya orang asing yang pertama melihat jenis Rafflesia, bukannya Stamford Raffles ataupun dr. Joseph Arnold, tetapi Louis Auguste Deschamp, seorang dokter dan penjelajah alam berasal dari Perancis, yang pada akhir abad ke 18 berlayar ke Jawa.  Kapalnya kemudian ditangkap oleh Belanda.  Tetapi, oleh Gubernur Jendral Belanda saat itu, Van Overstraten, Deschamp tidak ditahan dan diminta untuk melakukan expedisi di pulau Jawa selama tiga tahun dari 1791 sampai dengan1794.
Louis Auguste Deschamp kemudian secara aktif menjelajah dan  mengumpulkan banyak specimen tumbuhan di pedalaman pulau Jawa, dan kemudian menulis draft awal ” Materials towards a flora of Java”. Deschamp pertama kali melihat, mengumpulkan specimen, dan menggambarkan Rafflesia yang ditemukan di Pulau Nusa Kambangan pada tahun 1797 atau 20 tahun lebih dahulu daripada penemuan dr. Joseph Arnold yang menggemparkan itu.  Setahun kemudian, 1798, Deschamp pulang ke Perancis dengan semua koleksinya.  Saat mendekati selat Inggris, kapalnya ditangkap dan semua koleksinya dirampas oleh Inggris.  Pada saat itu, setelah melihat rampasan koleksi specimen, para ahli Botani Inggris sadar bahwa Deschamp telah menemukan jenis yang sangat unik dan tidak pernah dilahat sebelumnya,  dan ada semacam kompetisi rahasia antar ahli Botani tentang siapa yang akan menerbitkan jenis yang sangat menakjubkan itu.  Mereka juga berpendapatan siapapun orangnya, jenis yang mencengangkan itu harus didiskripsikan atau dinamakan oleh orang Inggris ! bukan Belanda apalagi Perancis. Sehingga Raffles, yang saat itu sebagai Gubernur Jendral Inggris di Bengkulu, memerintahkan William Jack untuk segera mendiskripsikan jenis yang ditemukan di Bengkulu Selatan (Meijer 1997).


Joseph Arnold


William Jack merupakan seorang dokter dan penjelajah alam, yang menggantikan Joseph Arnold. Artikel William Jack menamakan jenis tersebut sebagai R. titan, dan dikirimkan ke London pada bulan April 1820. Malangnya artikel dari William Jack secara misteri tidak langsung diterbitkan. Sampai kemudian Robert Brown membacakan penemuan yang menggemparkan di hadapan anggota Linnean Society pada tanggal 30 Juni 1820.  Artikel dari William Jack akhirnya diterbitkan pada bulan Agustus 1820. Robert Brown menamakan jenis baru sebagai Rafflesia arnoldii R.Br. R. Br. merupakan singkatan dari Robert Brown. Kurun inilah yang menandakan muncul pertama kali famili Rafflesiaceae, genus Rafflesia, dan jenis Rafflesia. Nama jenis ini merupakan nama yang digunakan untuk menghormati, Sir Stamford Raffles dan dr. Joseph Arnold.   Walaupun pertama kali didiskripsikan, tetapi karena dipublikasikan terlambat, maka Rafflesia titan tidak dipakai sebagai nama jenis baru, tetapi dianggap sebagai sinonim dari Rafflesia arnoldii.    Kejadian di atas merupakan ironi yang sangat besar, karena William Jack lah yang mengirimkan beberapa spesimen dari Bengkulu Selatan yang boleh jadi digunakan oleh Robert Brown untuk mendiskripsikan jenis baru tersebut.   Empat tahun setelah artikel dari Robert Brown ini,  bunga yang dilihat oleh Deschamp di Nusakambangan dinamakan Rafflesia patma oleh C.L. Blume pada tahun 1825.  C.L. Blume adalah seorang Belanda keturunan Jerman yang menjabat sebagai direktur Kebun Raya Bogor saat itu (Meijer 1997, Nais 2001).

Rafflesia arnoldii

Sumber : http://rafflesia.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar