Dua puluh empat tahun yang lalu, aku dilahirkan dari rahim seorang wanita yang begitu mulia di mataku...penuh dengan cinta ia membesarkanku...pancaran cinta yang teramat sangat yang senantiasa ia pancarkan pada anak-anaknya...tak pernah mengeluh, dengan penuh kesabaran ia membimbingku...memahami arti hidup yang sebenarnya, sungguh tiada tergantikan...wanita yang perkasa yang dengan setia mendampingi ayah mengarungi rintangan hidup bersama anak-anaknya...bersamanya aku diajarkan untuk senantiasa berbagi, saling mengasihi sesama...perempuan yang begitu sederhana...sungguh dia adalah wanita pertama yang membuat sesuatu terjadi di hatiku...yang selalu kurindu....
Falsafah kehidupan yang selalu terngiang di telingaku yang selalu ia bisikkan, yang tertulis rapi di buku hariannya..."Seseorang yang dibesarkan dengan cinta...maka ia akan belajar untuk mengasihi, menyayangi, dan mencintai sesama"...ah begitu mulianya dirimu...
masih terbayang ketika kau bercerita di setiap malam mengantarkan aku terlelap tidur, cerita yang sengaja kau rangkaikan agar ku tahu arti kehidupan ini, masih terbayang ketika kau menyelimutiku dalam lelap tidurku, masih terbayang lirih doamu untukku dalam shalatmu, masih terbayang sayup-sayup suaramu membaca Al quran dikala subuh menjelang, masih terbayang setiap pagi kau membuatkanku susu dan merapikan tempat tidurku, masih terbayang kau menajarkanku bernyanyi dengan riang menyambut pagi, masih terbayang kau yang selalu hafal makanan kesukaanku, masih terbayang kau senantiasa menemani anak-anakmu di saat harus ditinggal ayah karena pekerjaannya...masa kecil yang begitu indah,,,selalu ada waktumu untukku padahal aku tahu kau lelah dengan pekerjaanmu...Bunda tak bisa kurangkaikan kata untuk menceritakan semua kisahmu bersamaku, karena air mata ini tak henti mengalir ketika aku menuliskan ini...
Bunda..., wanita pertama yang aku cintai...teringat pesanmu kepadaku dihari kakakku akan melamar pendamping hidupnya...dengan linangan air mata engkau berkata padaku..."nak...suatu saat kau juga akan seperti kakakmu, kau akan berbagi cinta dengan perempuan pilihanmu nanti..."...
aku terhenyuh dengan ucapanmu...dengan lirih aku pun berujar..."bunda aku tak tahu siapa wanita kedua itu yang akan mendapatkan cintaku, tapi aku berjanji...aku akan mencintainya seperti engkau mengajariku akan arti cinta...dan bila tiba waktunya aku akan sampaikan kepadamu, karena aku ingin mendengarkan penilaianmu...karena aku tahu mata bathinmu tahu siapa yang terbaik untukku..."
Aku ingin wanita kedua yang kucintai itu juga mencintaiku seperti engkau mencintai ayah, aku ingin wanita kedua yang kucintai itu mebesarkan anak-anakku dengan penuh cinta seperti engkau membesarkan anak-anakmu...Aku ingin wanita kedua yang kucintai itu juga mampu membuat sesuatu terjadi di hatiku seperti engkau membuat sesuatu terjadi di hatiku....
Bunda...semoga Allah menjaga wanita kedua yang akan kucintai itu hingga tiba waktunya aku menyampaikan cintaku padanya....
Falsafah kehidupan yang selalu terngiang di telingaku yang selalu ia bisikkan, yang tertulis rapi di buku hariannya..."Seseorang yang dibesarkan dengan cinta...maka ia akan belajar untuk mengasihi, menyayangi, dan mencintai sesama"...ah begitu mulianya dirimu...
masih terbayang ketika kau bercerita di setiap malam mengantarkan aku terlelap tidur, cerita yang sengaja kau rangkaikan agar ku tahu arti kehidupan ini, masih terbayang ketika kau menyelimutiku dalam lelap tidurku, masih terbayang lirih doamu untukku dalam shalatmu, masih terbayang sayup-sayup suaramu membaca Al quran dikala subuh menjelang, masih terbayang setiap pagi kau membuatkanku susu dan merapikan tempat tidurku, masih terbayang kau menajarkanku bernyanyi dengan riang menyambut pagi, masih terbayang kau yang selalu hafal makanan kesukaanku, masih terbayang kau senantiasa menemani anak-anakmu di saat harus ditinggal ayah karena pekerjaannya...masa kecil yang begitu indah,,,selalu ada waktumu untukku padahal aku tahu kau lelah dengan pekerjaanmu...Bunda tak bisa kurangkaikan kata untuk menceritakan semua kisahmu bersamaku, karena air mata ini tak henti mengalir ketika aku menuliskan ini...
Bunda..., wanita pertama yang aku cintai...teringat pesanmu kepadaku dihari kakakku akan melamar pendamping hidupnya...dengan linangan air mata engkau berkata padaku..."nak...suatu saat kau juga akan seperti kakakmu, kau akan berbagi cinta dengan perempuan pilihanmu nanti..."...
aku terhenyuh dengan ucapanmu...dengan lirih aku pun berujar..."bunda aku tak tahu siapa wanita kedua itu yang akan mendapatkan cintaku, tapi aku berjanji...aku akan mencintainya seperti engkau mengajariku akan arti cinta...dan bila tiba waktunya aku akan sampaikan kepadamu, karena aku ingin mendengarkan penilaianmu...karena aku tahu mata bathinmu tahu siapa yang terbaik untukku..."
Aku ingin wanita kedua yang kucintai itu juga mencintaiku seperti engkau mencintai ayah, aku ingin wanita kedua yang kucintai itu mebesarkan anak-anakku dengan penuh cinta seperti engkau membesarkan anak-anakmu...Aku ingin wanita kedua yang kucintai itu juga mampu membuat sesuatu terjadi di hatiku seperti engkau membuat sesuatu terjadi di hatiku....
Bunda...semoga Allah menjaga wanita kedua yang akan kucintai itu hingga tiba waktunya aku menyampaikan cintaku padanya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar