Selasa, 08 Mei 2012

Potongan Rasa

Rindu aku padamu. Seolah aku hanya berada dalam bayang-bayang semu. Teruslah aku disini. Mendekap apa yang hanya kumiliki, namun itu bukan kamu. Sesuatu yang masih harus kuperjuangkan. Sesuatu yang melabuhkan seluruh semangatku. Tanpamu seolah semua tak sama lagi. Sungguh aku merindu. Rindu aku pada sesuatu yang sangat jauh disana. Sesuatu yang aku tidak pernah bisa mengerti. Berat rasanya hati ini mengenang ribuan kata. Perjalananmu. Adakah kesempatan itu datang? Hingga jika tiba saatnya aku mampu melampauimu. Maka jangan harap pernah aku lepaskan. Kesetiaan itu.
Kau bagaikan angin di bawah sayapku, sendiri aku tak bisa seimbang. Meskipun aku di syurga, mungkin aku tak bahagia. Bahagiaku tak sempurna bila itu tanpamu. Tempat terakhir melabuhkan hidup di keabadian (Tempat Terakhir by Padi).

Kita Butuh Perubahan Itu


           Lucunya kehidupan kadang tak bisa melukiskan bagaimana harusnya seseorang memaknai arti perubahan. Perubahan untuk berubah. Untuk yang menang ia akan menjadi lebih baik. Pun juga untuk yang kalah. Mengalami kekalahan akan menguatkan hati dan memperbaiki manajemen dirinya. Tidak perlu berkoar pada sebuah kemenangan. Karena pada dasarnya semua manusia diberikan potensi untuk berhasil, tergantung bagaimana ia memanfaatkannya. Cobalah berfikir pada tarikan nafas yang pertama. Fokus pada perjuangan, fokus pada keberadaannya di dalam kontribusi itu. Jika seseorang yang pertama gugur maka ia mampu menggantikan. Begitu juga saat orang kedua dan ketiga mengambil gilirannya. Ia berbicara tentang islam. Ia berjuang untuk tegaknya islam. Ia melakukan perbaikan kehidupan serta mengajak manusia kepada islam yang sebenarnya. Ia melakukan hal-hal yang tidak biasa dari apa yang biasa dilakukan oleh orang kebanyakan. Itulah perjuangan, perjuangan untuk meraih perubahan yang dijanjikan. Semangat perubahan untuk mencapai kebahagiaan demi orang lain dan untuk orang lain. Oleh karena itu kobarkanlah bara api yang hampir padam. Sulut kembali dengan jiwa yang membutuhkan. Bersemangatlah. Berlombalah. Sekarang atau tidak sama sekali. 

Berikut sedikit testimoni beberapa saat silam, saya rewrite kembali.. 


"Mencari Pahlawan Perubahan"
Kalau saja tidak ada perubahan, terasa ada yang kurang indah dalam kehidupan ini. 
Hanya saja permasalahannya adalah apakah perubahan itu berdampak baik bagi lingkungannya ataukah sebaliknya? Sehingga ada satu hal yang bisa kita garis bawahi, baik buruknya sebuah perubahan ada di tangan motor penggeraknya.
Bangsa Amerika pernah mengalami depresi ekonomi terbesar dalam sejarah dari tahun 1929 hingga 1937. selang lima tahun setelah itu, tepatnya tahun 1942 mereka memasuki perang dunia kedua dan mereka menang. Selama masa itu, mereka dipimpin oleh seorang pemimpin yang lumpuh, dan satu-satunya presiden yang terpilih sebanyak empat kali, FD Roosevelt. Tapi krisis itu telah membesarkan Amerika, selama masa depresi mereka menemukan teori-teori makroekonomi yang sekarang kita pelajari dan menjadi pegangan perekonomian jagat raya. Mereka memenangkan PD II dan berkuasa penuh di muka bumi hingga saat ini.
Itulah yang terjadi ketika krisis dikelola oleh tangan-tangan dingin para pahlawan perubahan. Mereka mengubah tantangan menjadi peluang, kelemahan menjadi kekuatan, kecemasan menjadi harapan, ketakutan menjadi keberanian, dan kesusahan menjadi berkah.
Lorong kecil yang menyalurkan udara pada ruang kehidupan sebuah bangsa yang tertutup oleh kesusahan adalah harapan. Inilah kehidupan ketika tak ada lagi kehidupan. Inilah benteng terakhir bangsa itu. Tapi benteng itu dibangun dan diciptakan oleh para pahlawan perubahan. 
Mungkin mereka tidak membawa janji pasti tentang jalan keluar yang instant dan menyelesaikan masalah. Tapi mereka membangun inti kehidupan, mereka membangunkan dara hidup dan kekuatan yang tertidur di sana, di atas alas ketakutan dan ketidakberdayaan. 
Itulah yang dilakukan Roosevelt, hanya membutuhkan satu hal yaitu motivasi perubahan, perubahan yang berdampak baik bagi lingkungannya. Sebab, bangsa itu sendiri sebenarnya mengetahui jalan keluarnya.
Sebuah kehidupan yang terhormat dan berwibawa yang dilandasi keadilan dan dipenuhi kemakmuran masih mungkin dibangun di negeri ini. Untaian zamrud khatulistiwa ini masih mungkin dirajut menjadi kalung sejarah yang memesona karena keindahannya.
Masih mungkin, dengan satu hal yaitu para pahlawan, pahlawan perubahan. Tapi jangan menanti kedatangannya atau menggodanya untuk hadir ke sini. Mereka tidak akan pernah datang, mereka bahkan sudah ada di sini. Mereka lahir dan besar di negeri ini, mereka adalah aku, kau, dan kita semua. Mereka bukan orang lain. Mereka hanya belum memulai, mereka hanya perlu berjanji untuk merebut takdir kepahlawanan mereka. 
Dan dunia akan menyaksikan gugusan pulau-pulau ini menjelma menjadi untaian kalung zamrud kembali yang menghiasi indah leher sejarah.

Perbaikan untuk kebaikan

Setiap kegagalan bermakna agar kita melakukan pendekatan dengan cara yang baru. Jangan mengukur seseorang dari berapa kali ia mengalami jatuh ataupun gagal. Namun lihatlah sejauh mana ia mampu bangkit kembali. Begitulah kebersahajaannya dimulai. Apakah ia memilih untuk tetap terpuruk. Duduk. Termenung. Menangisi perih. Mengutuk kegelapan. Ataukah ia memilih jalur sebaliknya? Maka subhanallah, itulah manusia. Diberi kemampuan oleh Allah untuk bertahan dan memaknai kehidupan. Di sinilah peran ketabahan mutlak diperlukan. Butuh batu loncatan untuk memperbaharui kinerja dalam diri yang selanjutnya. Karena sejarah tidak pernah mengabadikan foto perjalanan tanpa kisah rintangan di dalamnya.

Namun aku meyakini suatu kebenaran, bahwa ada suatu lonjakan dalam skenario perjalanan Tuhan. Suatu ketika seorang mahasiswa muslim tengah bercerita. Bahwa ketika Allah memberikannya nilai D yang artinya tidak lulus maka Allah sedang mengujinya karena ia dianggap mampu menghadapi ujian itu. Pun ketika Allah menjadikan satu dari sekian banyak mata kuliahnya bernilai E dan lantaran itu ia menjadi harus memperpanjang masa kuliah satu tahun lagi, maka ia tancapkan dalam hati bahwa itu semata-mata bukan karena kesibukannya dalam hal lain termasuk dakwah, tapi hanya karena Allah ingin mengujinya dan dianggap ia mampu menyelesaikannya. Memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik dalam proses pencapaian itu.

Sahabatku, memang tidak semua yang kita inginkan bisa tercapai. Namun bukan menjadi alasan untuk menyerah pada impian yang telah kau canangkan 3 cm di luar kepala. Mimpi ada untuk dikejar, segala bahagia hanya diri yang menentukan. Bersabarlah kamu dan raih buah keikhlasan dari mutiara peluhmu. Kembali pada posisi hatimu yang mencintai. Cinta terhadap perjuangan di jalanNya. Cinta pada cinta itu sendiri. Karena sesungguhnya kata cinta bukan untuk sebuah luka. Tetapi apresiasi dari kebahagiaan. Oleh karena seperti itulah kehidupan. Sebagian dengan terangnya, dan sebagian dengan gelapnya. Tak perlu kau adukan lagi. Karena matahari telah adil menyinari bumi. 


“Sesungguhnya Allah menjadikan rahmat (kasih sayang) seratus bagian, maka dipeganglah di sisi-Nya sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkannya satu bagian untuk seluruh makhluk-Nya, sekiranya orang-orang kafir mengetahui setiap rahmat (kasih sayang) yang ada di sisi Allah, niscaya mereka tidak akan berputus asa untuk memperoleh surga, dan sekiranya orang-orang mukmin mengetahui setiap siksa yang ada di sisi Allah, maka ia tidak akan merasa aman dari neraka”
(HR Bukhari).

Teruslah memperbaiki diri, sungguh kasih sayang Allah jauh lebih besar dari murkaNya..

Sabtu, 04 Februari 2012

"Colchicine" Senyawa Hebat yang Mampu Menggandakan Kromosom

Colchicine Senyawa Hebat yang Mampu Menggandakan Kromosom
Oleh : Arhamin Kr
Upaya rekayasa genetika saat ini menjadi trend dalam pengembangan bioteknologi. Berbagai kelebihan dan keunikan dapat dihasilkan dengan teknologi ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan melakukan rekayasa genetika akan ada kemungkinan terjadi suatu kekurangan. Para ilmuwan menyadari itu dan khusus dari dunia flora telah ada teknologi yang mampu menggandakan kromosom sehingga tanaman baru yang nanti akan dihasilkan dapat maksimal. Namun banyak yang belum mengerti teknisnya, sehingga dikenal dalam kalangan terbatas. Penggandaan kromosom merupakan suatu upaya melipatgandakankan kromosom dalam suatu organisme (dalam hal ini khususnya tumbuhan) sehingga diharapkan akan ada suatu kelebihan yang terjadi dan tidak mengurangi atau mengubah genetik induk asalnya. Dengan kata lain tidak ada rekayasa genetika dalam hal ini. Organisme yang mempunyai lebih dari dua set kromosom atau genom dalam sel somatisnya ini juga sering disebut tumbuhan poliploid.

Dengan tergandakannya kromosom dalam suatu tanaman atau spesies, maka kita akan melihat hasil yang menakjubkan. Tanaman tersebut akan menjadi "Giant", kita akan melihat mekarnya bunga melati dengan ukuran ukuran yang luar biasa, kita akan melihat anggrek yang lebih mempesona, kita akan melipatgandakan hasil panen para petani, kita akan menemukan berbagai jenis tanaman unggul masa depan.

Colchicine merupakan senyawa yang memiliki kemampuan menggandakan kromosom tersebut. Apa itu colchicine? Colchicine merupakan senyawa alkaloid yang dihasilkan dari ekstrak umbi dan akar tanaman Colchicum autumnale Linn. Rumus kimia dari senyawa ini adalah C22H25O6N, warnanya kuning pucat dan biasanya akan berubah bila terkena cahaya. Colchicine tersedia dalam bentuk bubuk, dapat larut dalam air, ether, dan benzene, serta sangat aktif dalam konsentrasi rendah. Konsentrasi colchicine yang digunakan bersifat sangat kritis, konsentrasi yang beragam menyebabkan pengaruh yang beragam juga (Eigsti dan Austin, 1957).

 Poespodarsono (1988), menyatakan bahwa ada beberapa ciri tumbuhan poliploid yaitu inti dan isi sel lebih besar, daun dan bunga bertambah besar, dan dapat terjadi perubahan senyawa kimia termasuk peningkatan atau perubahan pada macam/proporsi karbohidrat, protein, vitamin atau alkaloid. Kepekaan terhadap perlakuan colchicine berbeda di antara spesies tanaman, oleh karena itu baik konsentrasi maupun waktu perlakuan akan berbeda untuk setiap spesies, bahkan untuk bagian tanaman yang berbeda, konsentrasi dan waktu perlakuan akan berbeda pula.
Secara umum, ada dua teknik pemakaian colchicine yaitu "Drop Method", mengoleskan atau meneteskan larutan colchicine pada bagian tanaman yang sedang meristematik, dan "Agar Kapsul Method", diberikan dalam bentuk campuran agar yang dibalutkan pada bagian tanaman yang meristem (Soetarso, 1978 dalam Jenimar, 1988). Namun teknik ini dapat dikembangkan dengan pertimbangan dan analisa-analisa tertentu sesuai dengan spesiesnya. 
PUSTAKA ACUAN :

Eigsti, O. J. dan P. Dustin Jr. 1957. Colchicine in Agriculture, Medicine, Biology and Cemistry. United State of America : The Iowa State College Press.

Jenimar. 1988. Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Pemberian Colchicine terhadap Mata Okulasi Dini Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) [Tesis]. Bogor : Fakultas Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor Program Pengumpulan Kredit (KPK) Universitas Sumatera Utara.

Poespodarsono, S. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Bogor : Pusat Antar Universitas Bekerjasama dengan Lembaga Sumber Informasi Institut Pertanian Bogor.

Jumat, 27 Januari 2012

Cerita Sore Ini "Mawar untuk Ibu"

Seorang pria berhenti di sebuah toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada ibunya yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya "kenapa menangis?" dan dijawab oleh gadis itu, "Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya, tapi saya cuma punya uang lima ratus saja. sedangkan harga mawar itu seribu.

Pria itu tersenyum dan berkata. "Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau". Gadis itu pun mengikutinya, pria itu membelikannya setangkai mawar merah dan sekaligus memesan karangan bunga untuk dikirimkan kepada ibunya. Ketika selesai dan hendak pulang, lelaki itu menawarkan diri untuk mengantarkan gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis itu melonjak gembira, katanya "Maukan bapak mengantarkan ke tempat ibu saya?". Lelaki itu tersenyum sembari menganggukkan kepalanya.

Mereka pun beranjak pergi dan menuju ke tempat yang ditunjukkan oleh gadis kecil itu yaitu sebuah pemakaman umum. Gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah. Melihat hal ini, pria itu menjadi terenyuh dan teringat akan sesuatu. Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya itu dan mengendarai mobilnya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.

Kamis, 26 Januari 2012

Cerita Pagi Ini "Garam dan Telaga"

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak di sebuah negeri yang banyak pemudanya patah arang hanya karena beberapa masalah. Pada suatu pagi datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan wajahnya ruwet bagaikan daratan yang tersapu tsunami. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, lelaki itu menceritakan semua masalahnya. Pak tua yang bijak hanya mendengarkannya  dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba kau minum ini, kemudian katakan bagaimana rasanya", ujar pak tau itu. 

"Pahit, pahit sekali", jawab sang tamu sambil meludah ke samping.

Pak tua itu sedikit tersenyum. Ia lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak tua itu, kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air mengusik ketenangan telaga itu. "Coba kau ambil air dari telaga ini, dan minumlah". Saat tamu itu selesai mereguk air itu, pak tua itu pun bertanya "Bagaimana rasanya?". "segar" sahut tamunya, "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya pak tua kembali. "Tidak", jawab anak muda itu.

Dengan bijak pak tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda, ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga. "Anak muda, dengarlah...Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. Tapi kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan berdasarkan perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu".

Pak tua itu kembali memberikan nasihat, "Hatimu, adalah wadah itu, perasaanmu adalah tempat itu, kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu yang kemudian merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan".

Keduanya beranjak pulang, mereka sama-sama belajar hari itu. Dan pak tua, si orang bijak itu. kembali menyimpan "segenggam garam" untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa. 

Senin, 23 Januari 2012

Rafflesia Pernah Tumbuh di Kebun Raya Bogor

Upaya Konservasi Ex-Situ Anggota Marga Rafflesia di Kebun Raya Bogor
Oleh : Arhamin Kr

Indonesia merupakan negara megabiodiversity yang mempunyai 10 % tumbuhan berbunga di dunia. Rafflesia merupakan salah satu marga tumbuhan yang cukup unik dimiliki oleh Indonesia. Dari sekitar hampir 30 jenis Rafflesia yang ada di dunia, 15 jenis diantaranya dapat ditemukan di Indonesia. Marga Rafflesia merupakan tumbuhan parasit yang hanya dapat tumbuh pada inangnya yaitu Tetrastigma sp. Mengingat anggota marga Rafflesia mempunyai nilai ilmu pengetahuan bidang botani yang sangat penting dan sebagai warisan hayati dunia, maka melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1993 pada tanggal 9 Januari 1992 tentang Satwa dan Bunga Nasional menetapkan Padma Raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai Puspa langka (Damayanti, Zuhud, dan Darnaedi, 2001).

Wiriadinata (2001) menyatakan bahwa antara tahun 1850-an hingga tahun 1929, kebun raya bogor pernah memiliki koleksi anggota marga Rafflesia yang mampu tumbuh dan berkembang serta menghasilkan bunga. Namun, sejak saat itu belum ada lagi informasi mengenai mekarnya bunga Rafflesia di kebun raya bogor, meskipun usaha-usaha penanamannya terus dilakukan karena anggota marga Rafflesia ini merupakan salah satu prioritas penyelamatan jenis di kebun raya.

Menurut Meijer dalam informasi yang dilaporkan oleh Wiriadinata (2001), sekitar tahun 1856 tumbuhan Rafflesia arnoldii ditanam di kebun raya dan mampu menghasilkan bunga pada bulan Februari 1857. Selain itu pada tahun 1872, 1874 dan 1875 juga pernah tercatat tumbuhan ini ditanam di kebun raya bogor. Jenis lainnya adalah Rafflesia patma, yang tercatat ditanam pada tahun 1850 dan berbunga tahun 1853. Hanya saja informasi-informasi yang tercatat di atas tidak terdokumentasi dengan baik, karena catatan-catatan data yang hanya tertulis di buku tulis sudah tidak bisa terbaca dan rusak dimakan usia. Rafflesia rochussenii yang berasal dari Garut Jawa Barat ditanama pada tahun 1924, pada tahun 1929 mampu menghasilkan bunga dan setelah itu dilaporkan mati.

Pada periode tahun 1991-1994 dicoba kembali untuk mengoleksi dan menanam biji jenis Rafflesia arnoldii dari daerah bengkulu dan jambi, kemudian menginfeksikan biji tersebut pada koleksi tumbuhan Tetrastigma spp di kebun raya bogor yang dilakukan oleh Roemantyo, dkk. namun belum berhasil tumbuh menjadi knop. Sedangkan untuk jenis Rafflesia patma dicoba ditanam dengan mengoleksi tanaman inang Tetrastigma lanceolarium yang telah terinfeksi dari kawasan hutan cagar alam leuweng sancang, desa cikolomberan, Garut Jawa Barat pada tahun 1992 dan ditanam di vak XVII. F. 211 pada tahun yang sama oleh Inggit dkk. Namun usaha ini pun belum berhasil mengembangkan knop-knop yang telah tumbuh pada inang tersebut. Pada tahun 2000, Dr. Hari Wiriadinata yang merupakan peneliti dari Herbarium Bogoriense, Balitbang Botani Puslitbang Biologi - LIPI mencoba menanam jenis Rafflesia patma dengan stek tanaman inang yang telah terinfeksi di bagian pembibitan I Kebun Raya Bogor juga belum berhasil. Selain itu, Dr. Lazarus Agus Sukamto dari Laboratorium Treub, Balitbang Botani Puslitbang Biologi - LIPI juga telah berusaha melakukan penelitian perbanyakan anggota marga Rafflesia melalui teknologi kultur jaringan, namun juga belum memberikan hasil yang berarti. Pada tahun 2004 dimulai kembali pengembangan jenis Rafflesia patma di kebun raya bogor. Tetrastigma sp. (anggur-angguran) sebagai inangnya diambil dari kawasan Pangandaran Jawa Barat. Akhirnya pada tahun 2010 tumbuhan ini pun mekar. 

Kegagalan-kegagalan upaya konservasi secara Ex situ yang dilakukan terhadap anggota marga Rafflesia ini mengindikasikan bahwa betapa sulitnya untuk menerapkan metode konservasi ex situ pada tumbuhan langka jenis ini, walaupun memang tidak menutup kemungkinan ke depan akan ditemukan teknik pembudidayaannya.  Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan ini seperti kondisi ekologis dari habitatnya yang sulit disamakan di areal ex situ, memerlukan teknik perawatan yang khusus, selain itu tumbuhan ini juga memiliki sensitifitas yang cukup tinggi. Oleh karena itu, jalan terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah mendukung dan mensukseskan upaya konservasi In situnya. Walaupun banyak tantangan dan ancaman, tapi untuk melindungi tumbuhan langka dan warisan dunia ini maka hal ini pun harus dihadapi, selain perannya sebagai indikator penyeimbang ekosistem.

SALAM LESTARI 


PUSTAKA ACUAN:

Damayanti, E. K.,E. A. M. Zuhud, D. Darnaedi. 2001. Bahan Press Release dalam Seminar Nasional Puspa Langka Indonesia Konservasi Rafflesia Indonesia beserta Habitatnya, Indikator Kelestarian Ekosistem Hutan dan Keanekaragaman Hayati.


Wiriadinata, H. 2001. Rafflesia spp. dalam Tumbuhan Langka Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi - LIPI, Balau Penelitian Botani Herbarium Bogoriense, Bogor, Indonesia.

Cara Mengobati Penyakit Kanker dan Tumor Secara Alami

Penyakit kanker dan tumor saat ini merupakan salah satu dari sekian penyakit yang sangat ditakuti oleh manusia. Selain penyakitnya yang sulit disembuhkan, penyakit ini juga menelan biaya yang tak sedikit untuk menyembuhkannya. Banyak orang yang harus pasrah dan kemudian patah arang ketika ia mengetahui bahwa dirinya terserang penyakit ini. Tetapi banyak juga di antara yang mengidap penyakit ini tak patah semangat dan terus berupaya mengejar kesembuhan itu. Pengobatan alternatif atau pengobatan secara alamiah menjadi pilihan.

Ada beberapa jenis tumbuhan yang bisa digunakan untuk obat dari penyakit kanker dan tumor ini. Salah satunya adalah BENALU. Salah satu suku yang ada di pulau sumatera menggunakan tumbuhan ini sebagai obat. Tumbuhan yang merupakan parasit ini seringkali menjadi tumbuhan yang tersingkirkan dan sangat dimusuhi oleh banyak orang. Itu semua karena tabiatnya mengganggu tanaman utama yang menjadi tempat tumbuhnya. Tapi, siapa sangka ternyata tumbuhan ini memiliki berbagai khasiat yang mujarab untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah penyakit kanker dan tumor ini.

Benalu yang seperti apa yang bisa menjadi obat dari penyakit ini? 

Benalu yang digunakan sebagai obat adalah benalu yang tumbuh pada tanaman kopi, biasanya pucuknya berwarna kemarahan. Bagaimana menggunakannya? Ambil beberapa bagian dari benalu (daun, batang, akar) yang tumbuh dari tumbuhan kopi tersebut (catatan : jangan diambil semua, sisakan agar tumbuhan benalu dapat berkembang biak). Kemudian dicuci bersih baru direbus (kurang lebih 3 gelas air), rebus hingga tersisa satu gelas, dan dapat diminum. Dianjurkan untuk meminumnya secara rutin (paling sedikit 2 kali dalam sehari satu gelas setiap kali minum). Tumbuhan benalu tersebut dapat direbus berulang kali (catatan : jika warna air rebusan tetap bening pertanda tidak bisa digunakan kembali/diganti dengan yang baru).

Semoga Allah memberikan kesembuhan....

Sabtu, 21 Januari 2012

Sedikit Cerita tentang Rafflesia arnoldii

Stamford Raffles
Salah satu jenis Rafflesia yaitu; R. arnoldii bila mekar dapat mencapai 110 cm , sehingga dr. Joseph Arnold, seorang dokter, pecinta alam, dan penjelajah di abad ke 19, sangat takjub saat pertama kali melihat bunga ini di pedalaman Manna, Bengkulu Selatan pada tahun 1818.  Suasana hati dr. J. Arnold dapat digambarkan dari petikan suratnya kepada seorang temannya: "…here I rejoice to tell you what I consider as the greatest prodigy of the vegetable world… to tell you the truth, had I should, I think i have been fearful of mentioning the dimensions of this flower, so much does it exceed every flower I have ever seen or heard of ….now for the dimensions which are the most astonishing part of the flower. It measures a full yard across…."(Mabberley 1985 dalam Beaman dkk 1988).   Sayang dr. J. Arnold, yang namanya diabadikan pada salah satu jenis Rafflesia, meninggal karena malaria selama ekspedisi di daerah tersebut.   Lokasi dimana dr J. Arnold pertama kali melihat Rafflesia tersebut bernama Pulo Lebar,  sebuah tempat yang dicapai oleh ekspedisi pada jaman itu dalam waktu 2 hari perjalanan menyusuri Sungai Manna.   Sekarang tempat ini, berupa desa dengan nama yang sama di kecamatan Pino Raya, sekitar 30 km dari Kota Manna, sedangkan sungai Manna sudah sejak lama tidak digunakan sebagai alur transportasi.
Proses penamaan pertama kali untuk jenis Rafflesia merupakan suatu cerita yang sangat menarik layaknya sinetron masa kini, proses yang melibatkan intrik, politik, dan ketamakan.  Tidak seperti yang diyakini secara umum, sebetulnya orang asing yang pertama melihat jenis Rafflesia, bukannya Stamford Raffles ataupun dr. Joseph Arnold, tetapi Louis Auguste Deschamp, seorang dokter dan penjelajah alam berasal dari Perancis, yang pada akhir abad ke 18 berlayar ke Jawa.  Kapalnya kemudian ditangkap oleh Belanda.  Tetapi, oleh Gubernur Jendral Belanda saat itu, Van Overstraten, Deschamp tidak ditahan dan diminta untuk melakukan expedisi di pulau Jawa selama tiga tahun dari 1791 sampai dengan1794.
Louis Auguste Deschamp kemudian secara aktif menjelajah dan  mengumpulkan banyak specimen tumbuhan di pedalaman pulau Jawa, dan kemudian menulis draft awal ” Materials towards a flora of Java”. Deschamp pertama kali melihat, mengumpulkan specimen, dan menggambarkan Rafflesia yang ditemukan di Pulau Nusa Kambangan pada tahun 1797 atau 20 tahun lebih dahulu daripada penemuan dr. Joseph Arnold yang menggemparkan itu.  Setahun kemudian, 1798, Deschamp pulang ke Perancis dengan semua koleksinya.  Saat mendekati selat Inggris, kapalnya ditangkap dan semua koleksinya dirampas oleh Inggris.  Pada saat itu, setelah melihat rampasan koleksi specimen, para ahli Botani Inggris sadar bahwa Deschamp telah menemukan jenis yang sangat unik dan tidak pernah dilahat sebelumnya,  dan ada semacam kompetisi rahasia antar ahli Botani tentang siapa yang akan menerbitkan jenis yang sangat menakjubkan itu.  Mereka juga berpendapatan siapapun orangnya, jenis yang mencengangkan itu harus didiskripsikan atau dinamakan oleh orang Inggris ! bukan Belanda apalagi Perancis. Sehingga Raffles, yang saat itu sebagai Gubernur Jendral Inggris di Bengkulu, memerintahkan William Jack untuk segera mendiskripsikan jenis yang ditemukan di Bengkulu Selatan (Meijer 1997).


Joseph Arnold


William Jack merupakan seorang dokter dan penjelajah alam, yang menggantikan Joseph Arnold. Artikel William Jack menamakan jenis tersebut sebagai R. titan, dan dikirimkan ke London pada bulan April 1820. Malangnya artikel dari William Jack secara misteri tidak langsung diterbitkan. Sampai kemudian Robert Brown membacakan penemuan yang menggemparkan di hadapan anggota Linnean Society pada tanggal 30 Juni 1820.  Artikel dari William Jack akhirnya diterbitkan pada bulan Agustus 1820. Robert Brown menamakan jenis baru sebagai Rafflesia arnoldii R.Br. R. Br. merupakan singkatan dari Robert Brown. Kurun inilah yang menandakan muncul pertama kali famili Rafflesiaceae, genus Rafflesia, dan jenis Rafflesia. Nama jenis ini merupakan nama yang digunakan untuk menghormati, Sir Stamford Raffles dan dr. Joseph Arnold.   Walaupun pertama kali didiskripsikan, tetapi karena dipublikasikan terlambat, maka Rafflesia titan tidak dipakai sebagai nama jenis baru, tetapi dianggap sebagai sinonim dari Rafflesia arnoldii.    Kejadian di atas merupakan ironi yang sangat besar, karena William Jack lah yang mengirimkan beberapa spesimen dari Bengkulu Selatan yang boleh jadi digunakan oleh Robert Brown untuk mendiskripsikan jenis baru tersebut.   Empat tahun setelah artikel dari Robert Brown ini,  bunga yang dilihat oleh Deschamp di Nusakambangan dinamakan Rafflesia patma oleh C.L. Blume pada tahun 1825.  C.L. Blume adalah seorang Belanda keturunan Jerman yang menjabat sebagai direktur Kebun Raya Bogor saat itu (Meijer 1997, Nais 2001).

Rafflesia arnoldii

Sumber : http://rafflesia.or.id

Rabu, 18 Januari 2012

Kumpulan Rayuan Gombal Terbaru

Lukisan emang bisa ngejelasin ribuan kata.
Tapi saat aku melihat kamu, gak ada kata-kata satu pun di dunia yang dapat melukiskan keindahanmu....

Kamu ada headset gak ? |Ada, emang buat apa ? | Buat ngedenger isi hati kamu wkwkwkwk....melayang daaaahhhh...

Neng, aku punya 2 kata buat kamu | Apa bang? | Aku sayang kamu | Itu kan 3 kata? | Aku dan kamu kan 1 ;)

Kopi ini pahit, tapi kalo minum sambil melihat kamu rasanya manis deh.....

Di Jogja naik bis kota jauh deket 2 ribu, tapi kalo kamu jauh deket bikin RINDU....


"Kita ke toko bunga yuk! | Mau beli apa? | Beli bibit cinta buat ditanam di hatimu" Nanceeeeeep....wkwkwk


"Diliat dari garis wajah dinda, jangankan aura-aura jahat, Aura Kasih aja kalah sama kecantikan dirimu" hehehe :D


Cowok: Dinda.... Kalau abang jadi TV dinda jadi remotenya ya.....
Cewek: Kenapa Begitu Bang ??,
Cowok: karena hanya dirimu yg bs mengontrol dan mengalihkan hati abang sayang.. hehehehe :D

Cowok : Dinda sayang..,bulan itu ga tau malu ya?
Cewek : Emang kenapa bang?
Cowok : udah tau cahayanya lebih benderang dari kamu msh aja berani muncul..... :)
Cewek : Iiiii abang bisa aja... ;)

Cowok: neng,.kamu suka main internet ya,.??
Cewek: koq abang bisa tau sehh,..
Cowok: karna neng telah mendownload hati abang,..


Cowok : sayang , kamu tau gaa apa bedaanya kamu sama matahari ??
Cewek : yaa tauu lahh , matahari panas , aku adem :D
Cowok : salah taauuu wee :p sok tauu ..
Cewek : terus apa dong ??
Cowok : kalo matahari itu menerangi bumi , kalo kamu menerangi hati ku dengan sinar cintaa mu :D hehe
cewek : ayang bisa aja.....

Co: kamu pandai ngegambar gak?
Ce: bisaa,mank mau gambar apaa?
Co: gambarin peta menuju hati mu donk. . .:D

cwo ; klau rajin pangkal apa?
cwe ; pangkal pandai
cwo ; klau hemat pangkal apa?
cwe ; kaya
cwo ; mlaz pangkal ap?
cwe ; bodoh
cwo ; trus kmu pangkal ap?
cwe ; hah,,,? pangkal ap ya?
cwo ; kmu itu,,pangkal-an hati Q

cwo ; eh dek,ajarin abang berenang donk,,,
cwe ; emg nya knapa bang,,,,
cwo ; soal nya abang tenggelam d hati adek nich,,,,

Pengen rasa nya menulis di atas bata dan pengen rasanya lempar ke kamu supaya kamu tau betapa sakit'a merindukanmu... Hahahahah



Cw0g : dex bLeh mNjam pLpen'a ga?
Cweg : t0ug ap bAng?
Cw0g : toug aQ mnLiz nMa mu di hti Q . . .
Hahahaha

bila kau menangis. .hatiku pun bersedih
bila kau senang. .hatiku pun berbunga
bila kau gelisah. .hatiku pun bergejolak
ini semua karena. . . kita SEHATI. . .

Orang indonesia emang lgi demam bola saat ney,,,,
tpi cma bola mta kamu yg buat aq demam,,,, :D

cowok : cintaku padamu bagaikan ujung kuku
cwek : kecil dung klo ujung kku
cwok : bkan mslah kcil'a,,,tpi ujung kku itu akn tmbuh smpai aku mati,,,jdi begitu juga cnta Q pdamu,,,, :)

suatu hari...
ketika aku sedang duduk sedih sendiri...
datang sebuah bintang dan bertanya kepada ku...
"apakah dia telah membuat mu sakit????"
ku diam taq menjawab...
"jika ia telah membuat mu sakit???apa kamu akan meninggal kan ny?????


ku kembali menatap sang bintang sembari menjawab..
"bintang,apakah kamu akan meninggalkan langit mu?????"

Metrotv, detik.com, kompas.com, okezone.com, buser, liputan6, semuanya adalah berita basi
jadi berita yg membuat hatiqu luluh adlh sms dari kamu yang slalu kunanti,.

coo' : bapak kmu mantan pencopet yah !
cee' : koQ tTahu shii (?) .
coo' : Karna kmu teLah mencopedtt hatii qoee....

klo kmu ajak aku melompat bareng, aku gak ikut! Aku memilih turun ke bawah untuk menangkapmu.

S-eandainya
E-ngkau
L-ebih kenal
A-kan diriku
M-aka aku
A-kan
T-ersenyum
M-anis untukmu
A-gar engkau
L-ebih tau
A-ku senantiasa
M-erindumu

Aku akan berhenti mencintai mu apabila kau temukan air mata ku yang telah jatuh kelaut...

Cowok : Koq hari ini masih banyak yang kurban ya... ??
Cewek : hari ini kan masih hari tasyrik bang, makanya masih banyak yang kurban, abang gak kurban??
Cowok : kalau abang sich dari dulu tlah mengorbankan jiwa dan raga abang untuk dinda seorang.... hehehehe :D

Sumber : Inspirasi Kata Gombal