Lucunya kehidupan kadang tak
bisa melukiskan bagaimana harusnya seseorang memaknai arti perubahan. Perubahan
untuk berubah. Untuk yang menang ia akan menjadi lebih baik. Pun juga untuk
yang kalah. Mengalami kekalahan akan menguatkan hati dan memperbaiki manajemen
dirinya. Tidak perlu berkoar pada sebuah kemenangan. Karena pada dasarnya semua
manusia diberikan potensi untuk berhasil, tergantung bagaimana ia
memanfaatkannya. Cobalah berfikir pada tarikan nafas yang pertama. Fokus pada
perjuangan, fokus pada keberadaannya di dalam kontribusi itu. Jika seseorang
yang pertama gugur maka ia mampu menggantikan. Begitu juga saat orang kedua dan
ketiga mengambil gilirannya. Ia berbicara
tentang islam. Ia berjuang untuk tegaknya islam. Ia melakukan perbaikan kehidupan serta mengajak manusia kepada islam yang
sebenarnya. Ia melakukan hal-hal yang tidak biasa dari apa yang biasa dilakukan
oleh orang kebanyakan. Itulah perjuangan, perjuangan untuk meraih perubahan
yang dijanjikan. Semangat perubahan untuk mencapai
kebahagiaan demi orang lain dan untuk orang lain. Oleh karena itu kobarkanlah bara api yang
hampir padam. Sulut kembali dengan jiwa yang membutuhkan. Bersemangatlah.
Berlombalah. Sekarang atau tidak sama sekali.
"Mencari Pahlawan Perubahan"
Kalau saja tidak ada
perubahan, terasa ada yang kurang indah dalam kehidupan ini.
Hanya saja
permasalahannya adalah apakah perubahan itu berdampak baik bagi lingkungannya
ataukah sebaliknya? Sehingga ada satu hal yang bisa kita garis bawahi, baik
buruknya sebuah perubahan ada di tangan motor penggeraknya.
Bangsa Amerika pernah
mengalami depresi ekonomi terbesar dalam sejarah dari tahun 1929 hingga 1937.
selang lima tahun setelah itu, tepatnya tahun 1942 mereka memasuki perang dunia
kedua dan mereka menang. Selama masa itu, mereka dipimpin oleh seorang pemimpin
yang lumpuh, dan satu-satunya presiden yang terpilih sebanyak empat kali, FD
Roosevelt. Tapi krisis itu telah membesarkan Amerika, selama masa depresi
mereka menemukan teori-teori makroekonomi yang sekarang kita pelajari dan
menjadi pegangan perekonomian jagat raya. Mereka memenangkan PD II dan berkuasa
penuh di muka bumi hingga saat ini.
Itulah yang terjadi ketika
krisis dikelola oleh tangan-tangan dingin para pahlawan perubahan. Mereka
mengubah tantangan menjadi peluang, kelemahan menjadi kekuatan, kecemasan
menjadi harapan, ketakutan menjadi keberanian, dan kesusahan menjadi berkah.
Lorong kecil yang menyalurkan
udara pada ruang kehidupan sebuah bangsa yang tertutup oleh kesusahan adalah
harapan. Inilah kehidupan ketika tak ada lagi kehidupan. Inilah benteng
terakhir bangsa itu. Tapi benteng itu dibangun dan diciptakan oleh para
pahlawan perubahan.
Mungkin mereka tidak membawa janji pasti tentang jalan
keluar yang instant dan menyelesaikan masalah. Tapi mereka membangun inti
kehidupan, mereka membangunkan dara hidup dan kekuatan yang tertidur di sana,
di atas alas ketakutan dan ketidakberdayaan.
Itulah yang dilakukan Roosevelt, hanya membutuhkan satu hal yaitu motivasi perubahan, perubahan yang berdampak
baik bagi lingkungannya. Sebab, bangsa itu sendiri sebenarnya mengetahui jalan keluarnya.
Sebuah kehidupan yang
terhormat dan berwibawa yang dilandasi keadilan dan dipenuhi kemakmuran masih
mungkin dibangun di negeri ini. Untaian zamrud khatulistiwa ini masih mungkin
dirajut menjadi kalung sejarah yang memesona karena keindahannya.
Masih mungkin, dengan satu
hal yaitu para pahlawan, pahlawan perubahan. Tapi jangan menanti kedatangannya
atau menggodanya untuk hadir ke sini. Mereka tidak akan pernah datang, mereka
bahkan sudah ada di sini. Mereka lahir dan besar di negeri ini, mereka adalah
aku, kau, dan kita semua. Mereka bukan orang lain. Mereka hanya belum memulai,
mereka hanya perlu berjanji untuk merebut takdir kepahlawanan mereka.
Dan dunia
akan menyaksikan gugusan pulau-pulau ini menjelma menjadi untaian kalung zamrud kembali yang menghiasi indah leher sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar