Kamis, 09 Mei 2013

KPK Oh KPK

Akhir-akhir ini menjadi sedih ketika aku melihat sepak terjang dan perjalanan mu wahai KPK dalam memberantas "korupsi". Berbagai rasa dan sekian pertanyaan menggelayuti hati dan pikiranku. Bahkan ketika melihatmu (baca:KPK) ada di lembaran-lembaran surat kabar, dan menghiasi deretan berita di stasiun TV atau menjadi bahan perdebatan yang begitu sengit. Mengapa engkau begini?"KPK" engkau lahir dari rahim reformasi, tapi hari ini aku tidak merasakan jiwa dan semangatmu layaknya seperti yang terjadi di awal reformasi. Apakah karena pemimpin mu yang saat ini tak sehebat dulu? Apakah engkau sudah ikut-ikutan bermain dalam skenario drama "hitam" seperti jaman orde baru?atau engkau sudah bisa "dibeli" oleh kalangan tertentu???ohhh sedihnya aku...

Hari ini aku melihatmu jauh berbeda... terbayang ketika aku begitu lantang berteriak membelamu dahulu ketika aku masih menjadi mahasiswa.. tapi hari ini ingin menangis rasanya melihatmu seperti ini. Engkau tebang pilih terhadap berbagai kasus yang engkau tangani. seolah-olah ada yang "memesan" kepadamu. Kalau begitu adanya sungguh tak ada lagi yang "spesial" darimu. Engkau main tangkap sesukamu,main sita sesukamu,seolah-olah kau tak mengerti akan aturan yang berlaku. Dan itu semua engkau lakukan kepada kalangan tertentu saja (baca : saat ini PKS). Kenapa yang lain tak kau sentuh? Sadarkah engkau bahwa yang kau lakukan itu memperburuk citramu?

KPK Oh KPK...dulu aku begitu dalam mencintaimu, ketika engkau begitu lantang meneriakkan "Berantas Korupsi", ketika engkau juga bilang kau tak akan pilih-pilih, kau tak akan pandang bulu, berantas sampai akar-akarnya. Aku begitu terbuai dengan "rayuan" itu dulu, hingga aku pun jatuh cinta kepadamu. Tapi hari ini engkau begitu berubah, tidak seperti dulu...KPK oh KPK kenapa engkau jadi begini????

Ada lagi yang namanya Johan Budi, juru bicaramu...kenapa engkau pilih dia jadi juru bicaramu? Sadarkah engkau (baca:KPK) kalau hari ini namamu menjadi tercoreng karena ucapannya...
KPK oh KPK besar sekali kesedihan ini terhadapmu...perubahanmu begitu jauh..jauh sekali dari harapanku, jauh sekali dari harapan Rakyat Indonesia. Aku merindukanmu seperti dahulu...Ketika pertama kali aku mengenalmu...

Hari ini Rakyat Indonesia menanti kejujuranmu, menanti ketegasanmu mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah...

Salam Cinta dariku...